Dilarang Pakai Atribut Partai Demokrat, Max Sopacua: Emang Partai Bapak Moyang Kamu yang Punya

Max Sopacua berang

topmetro.news – Penggagas Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat Max Sopacua berang. Ia merasa harus naik pitam karena ada larangan menggunakan atribut Partai Demokrat.

Sehingga Max pun meminta Kepala Badan Komunikasi Srategis Partai Demokrat kubu AHY Herzaky Mahendra Putra jangan asal bicara.

“Jangan main-main Herzaky. Anak kemarin sore baru masuk Demokrat saja sudah belagu mau ngatur-ngatur. Jangan berbicara seolah-olah orang lama di Demokrat,” ucap Max Sopacua dalam pernyataannya kepada media, Rabu (7/4/2021).

“Kami nggak boleh pakai artribut Partai Demokrat? Emangnya bapak moyang kamu yang punya Partai Demokrat? Kok melarang-larang?” tambah Max.

Herzaky, kata Max, bukan orang yang mengetahui sejarah Partai Demokrat. Maka kemudian, menurut Max, apa yang disampaikan adalah sikap sok tahu. Sehingga Max menilai pernyataan Herzaky tidak lebih untuk membodohi publik soal situasi Partai Demokrat.

“Dia itu masuk Partai Demokrat dari Kogasma yang dipimpin AHY, dia itu nggak tau apa-apa soal Partai Demokrat, jadi jangan sok tahu,” ucap Max Sopacua.

Kebohongan SBY?

Maka atas dasar itu, Max mengatakan, pihaknya tidak akan diam dengan kebohongan besar yang dilakukan oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) soal pendiri Partai Demokrat.

Max kemudian menegaskan, pihaknya akan menempuh jalur hukum untuk menyikapi kebohongan SBY.

“SBY telah melakukan kebohongan dunia-akhirat. SBY telah melakukan kebohongan dunia-akhirat untuk menguasai Demokrat. Kami tidak akan diam. Pidana itu. Itu kan makar. Pembohongan publik,” ujarnya.

BACA | Dua Kelompok Besar yang Incar Kursi Megawati di PDIP

SBY, lanjut Max, jelas-jelas tidak ada di dalam nama 99 pendiri Partai Demokrat. Max mengaku heran SBY masih saja bertahan berbohong sejak 2003 dengan memanipulasi sejarah Partai Demokrat.

“Ini kebohongan terus dihalalkan oleh SBY, mau jadi apa kalau kebohongan dihalalkan,” ujarnya.

sumber | Kompas TV

Related posts

Leave a Comment